BENDUNG


Daftar isi

 


                                                                             


BAB I

PENDAHULUAN

1.      Latar belakang

Sebagaimana kita ketahui di Indonesia terbilang memiliki sangat banyak sungai. Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi ketempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut danau atau sungai yang lebih besar. Sungai terdapat banyak ukurannya mulai dari yang besar seperti sungai Kapuas, sungai Musi dan yang lainnya hingga terdapat sungai-sungai kecil lainnya. Sungai kecil maupun besar tentu memiliki manfaat yang sangat banyak bagi kelangsungan hidup manusia, contoh sederhananya sungai biasanya digunakan sebagi tempat mandi, mencuci dan buang air bagi masyarakat yang notabenenya tinggal di pedesaan. Tentunya, manfaat sungai bukan hanya seperti yang saya cantumkan di atas, itu hanyalah contoh kecilnya saja. Di era modern dan kecanggihan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini manfaat sungai kian beragam bagi kehidupan manusia, mulai dari sebagai sumber air untuk pengairan areal pertanian, PLTA, Pelabuhan, TPI, serta dijadikan sebagai prasarana untuk berwisata/rekreasi. Oleh karena itu sangat diperlukannya saat ini disiplin ilmu rekayasa sungai guna untuk memanfaatkan sungai semaksimal mungkin tanpa harus merusak ekosistem lainnya.
Rekayasa sungai adalah salah satu cabang ilmu yang dipelajari dalam teknik sipil bagian air. Dimana disini sebagai sarjana teknik sipil nantinya kita dituntut mampu memecahkan masalah dilapangan tentang bagaiman cara pemanfaatan sungai se-efisien dan se-efektif mungkin. Adapun yang dipelajari biasanya mengenai Bendung, Bendungan, Waduk, Danau,Tanggul dan lainnya.
Di dalam makalah ini saya akan membahas  mengenai Bendung,definisi bendung, fungsi dan manfaat bendung, bagian-bagian bendung, serta bagaimana pengoperasian da pemeliharaannya.

2.      Rumusan masalah

Dari latar belakang didapat rumusan masalah :
1.    Apa definisi bendung ?
2.    Apa fungsi dan manfaat bendung?
3.    Apa saja bagian-bagian bendung?
4.    Bagaimana cara mengoperasi dan pemeliharaanny?

3.      Tujuan

Dari rumusan masalah maka didapat tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui definisi bendung itu sendiri
2.      Agar pembaca mengetahui fungsi dan manfaat bendung
3.      Agar pembaca dapat  mengetahui apa saja bagian-bagian bendung
4.      Agar pembaca dapat mengetahui cara mengoperasi dan memelihara bendung

BAB II

PEMBAHASAN

1.      Definisi bendung

Bendung adalah sebuah bangunan pembatas yang dibangun melintasi sungai yang dibangun untuk mengubah karakteristik sungai  yang berfungsi untuk meninggikan elevasi air sungai dan membelokkan air  agar dapat masuk ke saluran dan masuk ke sawah untuk keperluan irigasi.

2.      Fungsi dan manfaat  bendung

Fungsi bendung selain sebagai peninggi elevasi air yang gunanya untuk saluran irigasi adalah sebagai berikut:
1.      Untuk kebutuhan air minum
2.      Sebagai pembangkit energi (PLTA maupun PLTM)
3.      Pembagi atau pengendali banjir
4.      Sebagai pembilas pada berbagai keadaan debit sungai
5.      Memperlambat aliran air sungai sehingga mudah dilalui
6.      Mengukur debit sungai

3.      Bagian-bagian bendung

Di dalam konstruksi bendung terdapat bagian-bagian tertentu yang umumnya orang-orang awam tidak mengetahuinya, bagian-bagian bendung adalah sebagai berikut :

1.      Tubuh bendung
Tubuh bendung adalah struktur utama pada bendung yang berfungsi untuk membendung aliran air sungai dan menaikkan tinggi muka air sungai dari elevasi awalnya. Biasanya tubuh bendung terbuat dari tanah urugan, pasangan batu kali, dan beronjong atau beton. Tubuh bendung biasanya dibuat melintang atau tegak lurus dengan arah sungai. Tubuh bendung terdiri dari ambang tetap dan mercu bendung.
2.      Pintu air (gates)
Pintu air merupakan struktur yang berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka maupun yang tertutup. Bagian-bagian pintu air :
a.       Daun pintu (gate leaf)
b.      Rangka pengatur arah gerakan (guide frame)
c.       Angker (anchorage)
d.      Hoist
3.      Pintu pengambilan (intake)
Pintu pengambilan berfungsi untuk mengatur banyaknya air yang masuk ke saluran dan mencegah masuknya benda-benda padat dan kasar ke dalam saluran.
4.      Kolam peredam energi
Kolam peredam energy berfungsi untuk meredam kecepatan energy yang terlalu tinggi. Konstruksi peredam energy secara garis besar dibagi menjadi 5, yaitu:
1.      Ruang olak tipe Vlughter
2.      Ruang olak tipe Schoklitsch
3.      Ruang olak tipe bucket
4.      Ruang olak tipe USBR
5.      Ruang olak tipe The SAF Stilling Basin (SAF= Saint Anthony Falls)
5.      Pintu penguras
Pintu penguras berfungsi untuk menguras bahan-bahan endapan yang ada pada sebelah udik pintu tersebut. Untuk membilas kandungan sedimen dan agar pintu tidak tersumbat.
6.      Bangunan pelengkap
1.      Tanggul banjir
Untuk mencegah terjadinya luapan banjir di hulu bendung dan mengarahkan aliran banjir.
2.      Krib dan beronjong (Matras batu)
Krib befungsi untuk mengarahkan aliran, melindungi tanggul maupun tebing sungai terhadap penggerusan. Beronjong berfungsi untuk membentuk Krib dan sebagai pelindung tebing dan dasar sungai.
3.      Saringan baja/Trasrak
Berfungsi untuk mencegah masuknya batu-batu besar di depan pintu pengambilan dan di depan pintu penguras. Sehingga operasional pintu pengambilan dan penguras dapat berjalan normal setiap saat.
4.      Rip rap (Lapisan batu teratur)
Berfungsi untuk melindungi dasar sungai atau tebing di hilir.
5.      Kantong lumpur
Untuk mencegah  partikel-partikel lain masuk ke dalam saluran.

4.      Pengoprasian dan pemeliharaan bendung

Operasi pada bendung adalah pengaturan bukaan pintu untuk penyediaan air. Pengatur air pada kondisi normal, kondisi banjir, dan kondisi kering.
Keadaan normal adalah dimana keadaan saat arus/aliran sungai normal, sedimen yang dibawa juga sedang. Penyediaan air yang dilakukan sesuai rencana dan kebutuhan air irigasi dan keperluan lainnya. Air sungai masih bisa mengalir ke hilir untuk keperluan lain dan keprluan lingkungan. Pada saat itu pintu pengambilan dibuka penuh, pintu bilas atas dan bawah ditutup, agar air depan pengambilan tenang dan sedimen mengendap. Pintu bilas dibuka 1 jam sehari untuk menguras lumpur yang mengendap. Jika terdapat benda terapung di depan pintu bilas, maka pintu bilas atas dibuka untuk menghanyutkan benda yang terapung tersebut.
Keadaan banjir adalah dimana aliran sungai besar, serta sedimen yang dibawa banyak. Penyediaan air untuk irigasi dan keperluan lainnya dihentikan untuk sementara, karena di sawah sudah kelebihan air, dan cenderung membuang. Pada saat ini pintu bilas ditutup penuh, pintu bilas atas dan bawah ditutup agar sedimen tidak masuk ke saluran irigasi dan sedimen dilewatkan atas bendung. Pada saat air surut dimana kedalaman air di atas mercu antara 0,5 sampai dengan 1 m pintu pembilas dibuka untuk menguras lumpur. Setelah lumpur bersih dan air di atas bendung 0-0,5 m, pintu pengambilan dibuka dan pintu bilas ditutup. Air irigasi normal kembali.
Kondisi kering adalah kondisi dimana aliran sungai kecil, sedimen yang dibawa sedikit. Penyediaan air untuk irigasi dan keperluan lainnya dipenuhi tetapi cenderung kurang. Air sungai jangan disadap 100%, karena di hilir bendung biasanya ada penyadapan untuk keperluan lain dan atau untuk menjaga lingkungan. Pada saat ini pintu pengambilan dibuka penuh, pintu bilas atas atau bawah dibuka sebagian, agar air tetap mengalir sebagian ke hilir bendung. Karena air sungai cenderung bersih maka kandungan sedimen sedikit, maka frekuensi pengurasan lumpur dapat lebih lama dibandingkan saat air normal.
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk menjaga agar bangunan berfungsi seperti sediakala. Jenis pemeliharaan: rutin, berkala, darurat, permanen.
Pemeliharaan rutin adalah kegiatan secara rutin dilakukan, misalnya babat rumput sekitar bendung, menutup retakan tembok, perbaikan kecil batu kosong, pengambilan benda terapung depan pintu bilas, pengurasan sedimen pada salura bawah 1 jam per hari.
Pemeliharaan berkala adalah kegiatan yang dilakukan secara berkala, misalnya pengecatan pintu, pemberian stenfet (greesing), pembersihan sedimen pada kantong lumpur, pengecatan bangunan pelindung, pembersihan sedimen dan batu menyumbat saluran pembilas, perbaikan bronjong dan pasangan batu kosong, perbaikan pintu macet.
Pemeliharaan darurat adalah kegiatan perbaikan darurat agar bendung dapat segera berfungsi. Hal ini terjadi biasanya terjadi karena bencana alam atau kelalaian manusia. Perbaikan ini dilakukan dengan harapan ada dana yang nantinya dapat dipergunakan untuk perbaikan permanen.
Pemeliharaan permanen adalah kegiatan perbaikan sebagai peningkatan perbaikan darurat maupun perbaikan akibat bencana dan kelalaian manusia, sehingga perbaikannya menjadi permanen, misalnya tanggul penutup longsor, sayap bendung patah, stang pintu bengkok, gerusan dalam di bawah bendung, kerusakan pada kolam olak, pelindung talud runtuh, penurunan tubuh tanggul.

BAB III

PENUTUP

1.      Kesimpulan

Dari pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Bendung adalah sebuah bangunan pembatas yang dibangun melintasi sungai yang dibangun untuk mengubah karakteristik sungai.
2.      Fungsi bendung adalah untuk meninggikan elevasi muka air dari elevasi awal serta untuk menurunkan debit pada hilir bendung.
3.      Bagian-bagian bendung secara umum terbagi menjadi 5 bagian, yaitu : tubuh bendung, pintu air (gates), pintu pengambil (intake), kolam peredam energy dan pintu penguras.
4.       Terdapat 3 macam pengoperasian berdasarkan keadaan, yaitu: keadaan normal, keadaan banjir dan keadaan kering.
5.      Terdapat 4 macam pemeliharaan, yaitu: pemeliharan Rutin, pemeliharaan berkala, pemeliharaan darurat dan pemeliharaan permanen.

2.      Saran

Didalam penulisan makalah ini masih sangat banyak terdapat kesalahan, sehingga penulis sangat mengharapkan saran dari pembaca agar dapat mengevaluasi makalah ini.

Daftar Pustaka



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERETA API