KERETA API
MAKALAH REKAYASA JALAN REL
SEJARAH
KERETA API
PENYEBAB
TERJADINYA KECELKAAN
Disusun
oleh :
Rara
Ayu Sati
G1B014005
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS
TEKNIK
TEKNIK
SIPIL
Daftar isi
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Transportasi
merupakan hal yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia,
transportasi merupakan perpindahan barang, binatang, dan atau manusia dari satu
tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan makhluk hidup ataupun mesin. Fungsi
tranpostasi sendiri adalah untuk memudahkan aktifitas manusia dalam kehidupan
sehari-hari, untuk melancarkan arus barang maupun arus manusia, untuk menunjang
perkembangan pembangunan pada suatu daerah dan untuk menunjang perkembangan
ekonomi dengan jasa angkutan. Di era kecanggihan teknologi seperti sekarang
ini, berbagai macam transportasi telah banyak dikembangkan, baik transportasi
darat, laut maupun udara. Semua jenis transportasi memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai
transportasi darat, terkhusus ke transportasi kereta api (jalan rel).
Transportasi
kereta api (jalan rel) saat ini sangat banyak digunakan terutama di negara-negara eropa, hal ini di
karenakan tingkat efisiensi energi kereta api yang sangat tinggi, sehingga bagi
negara-negara eropa hal ini sangat menguntungkan mereka dalam penghematan
energi. Tidak hanya dari segi energy, kereta api juga lebih cepat dibandingkan
dengan transportasi jalan raya, sehingga bagi mereka yang menghargai waktu,
keberadaan kereta api sangat menguntungkan mereka. Meskipun penggunaan kereta
api sangat efektif dalam penghematan di beberapa negara eropa, namun di
beberapa negara asia contohnya India sangat tinggi terjadinya kecelakaan lalu
lintas kereta api. untuk itu dalam makalah ini saya akan membahas bagaimana
awalnya ditemukan kereta api, serta menyelidiki apa penyebab-penyebab
terjadinya kecelakaan lalu lintas kereta api di beberapa negara yang sangat
tinggi.
2.
Rumusan masalah
Dari
latar belakang didapat rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana sejarah ditemukannya kereta
api pertama kali?
2.
Apa penyebab terjadinya kecelakaan lalu
lintas kereta api ?
3.
Bagaimana cara mengatasi agar angka
kecelakaan dapat ditekan sekecil mungkin?
4.
Tujuan
1. Agar
pembaca mengetahui sejarah tentang kereta api
2. Untuk
menginformasikan kepada pembaca penyebab-penyebab tingginya kecelakaan lalu
lintas kereta api di beberapa negara
3. Untuk
mengetahui cara mengatasi ataupun mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas
kereta api
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Sejarah ditemukannya kereta api
Kereta
api sederhana telah digunakan sejak 2000 tahun lalu oleh masyarakat di
peradaban mesir kuno, Babylonia dan Yunani. Saat itu transportasi yang
digunakan untuk mengangkut penumpang adalah gerobak yang ditarik oleh hewan
seperti sapi dan atau kuda, namun seiringnya perkembangan zaman, para ahli
mulai menciptakan roda untuk mengurangi beban saat pengangkatan, roda yang
awalnya terbuat dari kayu. Untuk mengaktifkan cara baru bertranspotasi mereka
pun mulai membangun jalan.
Kemudian
dibuatnya rangkaian kereta kuda dan melebihi satu rangkaian, serta berjalan di
jalur tertentu yang terbaut dari besi (rel) dan dinamakan sepur. Ini
digunakannya di area khusus pertambangan tempat terdapat lori yang dirangkaikan
dan ditarik dengan tenaga kuda, rel mulai dioperasikan pada tahun 1804 di
sepanjang rel primitif. Setelah James Watt menemukan mesin uap, Nicolas Cugnot
membuat kendaraan beroda tiga berbahan bakar uap. Orang-orang menyebut
kendaraan itu sebagai kuda besi. Kemudian mesin lokomotif sederhana pertama
kali ditampilkan oleh Matthew Murray, meskipun perhatian publik tertuju pada Richard Trevithick yang membuat mesin
lokomotif (penydarren) yang dirangkaikan dengan kereta yang mampu menarik beban
25 ton sampai 70 ton dan memanfaatkannya pada pertunjukan di depan masyarakat
umum. George Stephenson yang berasal
dari Inggris menyempurnakan lokomotif yang memenangi perlombaan balap lokomotif
dan digunakan di jalur Liverpool-Manchester. Waktu itu lokomotif uap yang
digunakan berkonstruksi belalang.
Penemuan
listrik oleh Michael Faraday membuat beberapa penemuan peralatan listrik yang
diikuti penemuan motor listrik. Motor listrik kemudian digunakan untuk membuat
trem listrik yang merupakan cikal bakal kereta api listrik. Pada tahun 1873,
lokomotif elektrik pertama kali diciptakan oleh ahli kimia yang bernama Robert
Davidson. Lokomotif ini digerakkan oleh sel galvanis atau baterai, sehingga
mempunyai daya terbatas dan kurang aman dan menyebabkan lokomotif ini tidak
digunakan secara luas waktu itu. Kemudian pada tahun 1879, kereta penumpang
bertenaga listrik pertama kali diperkenalkan oleh werner Von Siemens di Berlin.
Lokomtif digerakkan oleh motor gulungan seri dengan daya 2.2 kW, dan susunan
keretanya terdiri dari lokomotif dan 3 kereta yang bisa berjalan dengan
kecepatan 13km/jam. Sumber listrik didapat dari jaringan 150 Vdc yang
disalurkan melalui rel terisolasi diantara rel utama. Jalur tram elektrik
pertama di dunia dibuka di Lichterfelde dekan Berlin pada tahun 1881 yang juga
dibangun oleh Werner von Siemens. Setelah itu mulai dibuka jalur-jalur trem
atau kereta api listrik di beberapa tempat di dunia. Tenaga listrik mulai
dipakai sebagai tenaga penggerak kereta api, walau masih kalah tenaga dengan
mesin uap pada saat itu. Lokomotif maupun kereta listrik terus mengalami
perkembangan hingga sekarang. Lokomotif listrik modern bahkan mempunyai daya
besar dan mampu menarik rangkaian Kereta Api panjang dan berat. Sementara
kereta listrik yang sekarang dikenal dengan sebutan KRL terus berkembang terutama setelah semakin
banyakknya ditemukan peralatan elektronika daya dan perkembangan teknologi
switching pada Electric Converter.
Bahkan KRL berevolusi menjadi Kereta Api modern dan canggih yang
nantinya dikenal dengan Kereta Api Supercepat.
Kemudian
Rudolf Diesel memunculkan kereta api bermesin Diesel yang lebih bertenaga dan
lebih efisien dibandingkan dengan lokmotif uap pada tahun 1912. Lokomotif
bertenaga diesel pertama kali dioperasikan pada tahun 1912 di jalur rel
Winterthur-Romanshorn di Swiss, namun hal ini tidak sukses. Pada tahun 1909,
Prussian State Railways memesan sebuah lokomotif Diesel dari perusahaan Msin
Diesel Gebruder Sulzer founded Diesel-Sulzer-Klose GmbH, dimana perusahaan
tersebut mulai membuat mesin diesel Bernama Rudolf Diesel dan Adolf Klose sejak
tahun 1906. Pada awal abad ke 20 perusahaan General Electric di Amerika Serikat
mulai memasuki pangsa pasar kereta. Mulanya GE membuat lokomotif elektrik,
namun seetelah ditemukannya tenaga Diesel , mereka mulai mengubah konsepnya
dengan menggunakan mesin diesel sebagai sumber tenaga untuk menghasilkan
listrik bagi kereta/ lokomotif listrik. GE memulai percobaan lokomotif listrik
pada tahun 1917-1918 dan baru mengeluarkan produk lLokomotif Diesel Elektrik
berdaya kecil untuk shunting pada tahun 1930-an. Pada tahun 1934 Burlington
Railroad dan Union pasicif menggunakan Diesel “Streamliners” untuk menarik
kereta penumpang. Pada tahun 1939 General Motor EMD-FT perubahan tenaga uap
menjadi diesel di Amerika dimulai. Sama halnya Amerika, Eropa juga terus
mengembangkan lokomotif atau kereta diesel. Pada tahun 1930-an Kereta Diesel
Kecepatan Tinggi dengan bentuk streamline mulai dikembangkan di beberapa negara
seperti Jerman, Perancis dan Hungaria. Pada tahun 1933 tepatnya bulan februari
Jerman mulai mengoperasikan Kereta Diesel cepat di Deutsche Reichsbahn.
Kemudian pada tahun 1934-1939 SNCF Perancis membuat Kereta Diesel cepat kelas
XF1000 dan XF1100. Dan Hungaria mulai mengoperasikan Railbus mewah sejak
tahun1934 dan mulai membuat kereta Rel Diesel (KRD) Hargita pada tahun1944. Kereta
Diesel dan lokomotif terus bertambah jumlahnya dan bervariasi hingga
pertengahan abad 20. Perlahan mesin
diesel mulai menggeser kejayaan mesin uap, keran mesin diesel dinilai lebih
efisien dibandingkan dengan mesin uap. Dengan pengembangan teknologi kontrol,
lokomotif diesel dirangkaikan hanya dengan satu masimis dan satu lokomotif
saja. Serta lokomotif diesel juga lebih
mudah dalam pengoperasiannya, dimana
bisa distart dan distop dengan mudah. Dan masih banyak lagi kelebihan lain yang
membuat lokomotif diesel lebih efektif dan menggantikan mesin uap pada
pertengahan 1960-an.
Ketika
tenaga penggerak untuk kereta api terus
mengalami perkembangan, para ahli terus memikirkan bagaimana cara membuat
kereta dengan kecepatan tinggi. Pada tahun 1899 dengan memanfaatkan jalur
elektrifikasi milik militer sepanjang 72 Km antara Meriendfelde dan Zoessen
Jerman mulai mengembangkan Kereta Supercepat. Kereta dengan peralatan dari Siemens-haskle
mampu mencapai 206,7 Km/jam dan kereta dengan peralatan AEG mampu mencapai
210,2 km/jam pada oktober 1903. Namun jadwal regular Kereta Api Supercepat baru
aka nada 30 tahun kemudian. 1934 Amerika mulai mengoperasikan Kereta Api
Supercepat yang diberi nama Zephyr dengan kecepatan mencapai 124-185km/jam
dimana kereta ini masih menggunakan mesin diesel dan dengan desian streamline. Di Inggris, lokomotif uap juga masih bisa
menjadi KA Supercepat, lokomotif yang diberi nama Mallard (LNER Class A4
Mallard) mampu membuktikan bahwa tenaga uap masih bisa menggerakkan kereta api
hingga menembus kecepatan 202 km/jam pada tahun 1938, dimana ini memecahkan
rekor kereta api tercepat di dunia saat itu. Kemudian setelah perang dunia II berakhir
era KA Supercepat memasuki babak baru saat negara maju di Asia yaitu Jepang
mulai membuat dan mengoperasikan KA Supercepat mereka yang dinamakan
Shinkansen. Kereta ini mampu membuat rekor baru, yaitu melaju menembus kecepatan 256 km/jam.
Seiring
dengan perkembangan teknologi dan magnet yang lebih maju, dibuatlah kereta api
magnet yang memiliki kecepatan di atas kecepatan kereta api biasa. Jepang pada
saat decade 1960-an mengoperasikan Kereta Api Super Ekspress Shinkanzen dengan
rute Tokyo-Osaka yang akhirnya dikembangkan lagi sehingga menjangkau hampir
seluruh Jepang. Kemudian Perancis mengoprasikan kereta api serupa dengan nama
TGV. Periode ini disebut periode maglev, dimana ini menggunakan suatu metode
transportasi yang menggunakan prinsip levitasi magnetic untuk menggerakkan
kendaraan tanpa menyentuh tanah. Levitasi magnet merupakan interaksi medan
magnetic yang menyebabkan terjadinya reaksi yang dapat mengakibatkan benda
melayang.
2.
Penyebab terjadinya kecelakaan pada lalu
lintas kereta api
Beberapa factor yang menyebabkan
terjadinya kecelakaan terhadaptransportasi kereta api, diantanya :
1.
Human error
human
error terjadi antara lain akibat masinis yang tidak melaksanakan standar
prosedur operasi yang ditetapkan atau karena terjadinya pengaturan jadwal yang
kurang baik sehingga menimbulkan kelelahan fisik. Human error karena factor
fisik juga ikut menentukan, seperti masinis mengantuk bahkan tertidur saat
mengemudi dan lain sebagianya.
2.
Palang pintu
Tidak
adanya palang pintu di beberapa lintasan menjadi salah satu penyebab terjadinya
kecelakaan kereta. Dengan tidak adanya palang pintu diperlintasan kereta, para
pengguna jalan yang menggunakan kendaraan ataupun pejalan kaki menerobos
perlintasan sehingga terjadi kecelakaan.
3.
Besi bantalan rel
Besi
bantalan rel sering hilang dicuri ataupun pihak oknum yang ingin melakukan
sabotase. Meskipun harga besi bantalan rel tidak seberapa, namun akibat yang
timbul dari pencurian tersebut sangat fatal, antaranya kereta api bisa keluar
dari jalur rel yang sebenarnya dan dapat menimbulkan kecelakaan. Besi bantalan
rel sendiri berfungsi untuk mengunci antara bantalan rel dengan lintasan rel
agar tidak bergeser.
4.
Rem blong
Rem
blong itulah yang sering kita dengar sebagai salah satu penyebab utama
kecelakaan. Rem merupakan komponen yang sangat penting pada kereta maupun
kendaraan lainnya. Berkurangnya daya pengereman atau bahkan tidak berfungsi
akan mengakibatkan masinis atau pengemudi tidak dapat menghentikan laju kereta,
sehingga kereta akan terus melaju sampai mengakibatkan tabrakan.
5.
Tanah longsor
Karena
hujan membuat tanah tidak stabil dan menyebabkan tanah longsor. Akibatnya
perlintasan rel kereta juga mengalami pergeseran sehingga dapat menyebabkan
kereta tergelincir keluar dari perlintasan.
6.
Persinyalan
Perkeretaapian
Indonesia serig menghadapi berbagai masalah. Salah satunya adalah persinyalan.
Kecelakaan kereta api bisa disebabkan oleh sinyal mekanik. Sinyal mekanik
sering kali mengalami kerusakan. Sinyal mekanik juga dapat mengganggu
kelancaran perjalan kereta api.
3.
Cara mengatasi agar tidak terjadi
kecelakaan kereta api
Maraknya
kecelakaan kereta api perlu mendapat perhatian dan penanganan khusu agar tidak
terjadi lagi kecelakaan kereta api. perhatian dan penanganan khusus memerlukan
dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, manajemen KA, masinis, penjaga perlintasan/stasiun
kereta, karyawan KA yang lain, maupun masyarakat sekitar rel dan pengguna
kereta api. cara mengatasi kecelakaan kereta api salah satunya adalah dengan
automatic train protection (ATP) yang akan diujicobakan oleh Dirjen
Perkeretaapian.
ATP
adalah perangkat keselamatan yang fungsi dasarnya melakukan pengereman dan
pengaturan kecepatan kereta berdasarkan informasi dari sinyal atau batas
kecepatan yang diizinkan. Informasi tersebut dikirim dari jalur kereta ke
sarana/lokomotif dengan cara kopling medan magnet resonansi. Infromasi dari
jalur tersebut mengangtifkan proses kendali prosedur masinis saat mengendarai
kerete/lokomotif. Jika dibutuhkan ATP akan melakukan pengereman demi
meningkatkan nilai keselmatan perjalanan kereta bila masinis kuarang
memperhatikan sinyal atau tidak menurunkan kecepatan pada lintasan yang ada
pembatasan kecepatan atapun jalur lengkung.
ATP
merupakan salah satu cara mengatasi kecelakaan kereta api di Indonesia. Cara
mengatasi kecelakaan kereta api juga dapat dilakukan dengan menumbuhkan
kesadaran pengguan jalan terkait kedispilinan dalam berkendara. Adanya aksi
nyata dari para penegak hukum untuk memberikan sanksi pada pengguna jalan yang
melanggar menjadi alternative untuk mendisplinkan pengguna jalan, selain itu
pemasangan palang pintu dan penyediaan penjaga perlintasan kereta api perlu
dilakukan untuk mengatasi kecelakaan kereta api. serta pihak manajemen KA juga harus rutin memeriksa lintasan maupun
kereta api itu sendiri agar masalah mengenal bantalan besi ataupun terjadinya
longsor dapat diketahui sehingga akan dapat cepat diantisipasi.
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa kereta api telah
ada sejak 2000 tahun yang lalu, periode kereta api :
1. Penggunaan tenaga
hewan
2.
Penciptaan roda
3.
Penggunaan mesin uap
4.
Penggunaan elektrikal
5.
Penggunaan mesin diesel
6.
Kereta supercepat
7.
Penggunaan magnet.
Penyebab kecelakaan ada 6 faktor :
1.Human
error
2.Palang
pintu
3.Besi
bantalan rel
4.Rem
blong
5.Tanah
longsor
6.Persinyalan
Cara mengatasinya adalah salah satunya
dengan ATP (automatic train protection), pemerikasaan jalur dan kereta secara
rutin, mendisplinkan pengguna jalan dengan diperketatnya sanksi bagi yang
melanggar
2.
Saran
Didalam penulisan makalah
penulis menyarankan agar sebelum melakukan penulisan, penulis harus mencari
referensi yang banyak agar materi yang didapat akan semakin akurat.
Daftar pustaka
http://media.iyaa.com/article/2016/03/ini-6-faktor-penyebab-terjadinya-kecelakaan-kereta-3437056.html (diakses pada 26
november 2016, pada pukul 11.04 am)
http://parapenemudunia.blogspot.co.id/p/sejarah-penemuan-kereta-api-sejarah.html (diakses pada 26
november 2016)
http://central-engineering-course.blogspot.co.id/2012/07/cara-mengatasi-kecelakaan-lalu-lintas.html (diakses pada 26
november 2016)
http://innasensei.blogspot.co.id/2014/04/penyebab-dan-cara-mengatasi-kecelakaan.html (diakses pada 26
november 2016)
http://kereta-api.info/sejarah-asal-usul-kereta-api-di-dunia-3633.htm (diakses pada 26
november 2016)
http://sejarah-manusia.blogspot.co.id/2010/08/sejarah-kereta-api-di-dunia.html (diakses pada 26
november 2016)
http://www.zakapedia.com/2014/08/sekilas-tentang-sejarah-kereta-api-dunia.html (diakses pada 26
november 2016)
http://hudalogawa.blogspot.co.id/2015/06/ilmu-kereta-sejarah-dan-perkembangan_20.html (diakses pada 26
november 2016)
Senang jika dapat membantu
BalasHapus